Sabtu, 30 Desember 2017

terombang-ambing

Sendu meluruh bersama asa yang tak henti menunggu semua kejelasan
Di atas sampan terombang ambing ombak samudera
Lirih bersama perih menyatakan kenyataan tak seindah lamunan
Di daratan sana terlihat jelas gerombolan pemuda bersenda gurau dengan kisah-kisah luar biasa
Ada yang telah mengarungi semua gedung gedung indah di dunia
Ada yang telah mengharumkan ibu pertiwi
Canda mengasap di dalam restoran bintang lima sambil ditemani wine juga whiskey
Begitu terlihat jelas strata yang membedakan
Seolah takdir telah menggoreskan jelas
Seseorang diatas sampan hanya tersenyum parau
Menunggu nasib menghibur sepi juga membalut luka sambil mencari seonggok nasi sekedar menyambung hidup
Dan para pemuda itu tak pernah tahu bagaimana perasaan seseorang di atas sampan

Kamis, 28 Desember 2017

Penyesalan

Hari itu...
dikala matahari masih memancarkan pesona dengan sedikit riasan awan-awan kelabu
Ditemani hembusan angin
Begitu dingin merasuk kedalam tulang dengan sedikit rintik hujan yang selalu mengingatkan manisnya bulan Desember
Dikala itu...
Para panji bangsa dalam hiruk pikuk ritme keseharian
Berkutik bersama laptop, selembaran kertas dan sedikit pena
Kadang mereka tertawa, kadang mereka merasa ini semua bajingan yang tak seharusnya dilakukan
Merajut asa yang telah lama didamba
Entah itu impian atau keterpaksaan yang memaksa untuk terus berkutik dalam takdir menuju asa
Terkadang canda tawa ditemani vape masa kini, kepulan asap cerutu, atau ada beberapa mereka yang sibuk mendakwahkan keagamaan
Sudah lumrah disini...
Beberapa tertawa ria, beberapa melakukan propaganda, beberapa berdebat mempertahankan idealis yang menurut mereka paling sahih, beberapa pula hanya melamunkan apakah esok masih bisa bertahan hidup walau hanya dengan tahu tempe juga penyedap rasa
Perdebatan batin berkalut dalam kepala
Yang kau lakukan itu salah!
Mamak, akankah semua impian tetap menari ria di dalam angan
Atau tenggelam di dalam kalut dosa
Merintih perih dalam hati , mata meneteskan air-air dengan noda penyesalan
Mamak apakah hidup serumit alam semesta
Mamak izinkan aku memetik bintang walau sekedar menghapus segala hitam juga lara
Mamak, kembalikan aku menjadi kanak-kanak penghuni syurga
Biarkan aku memutarkan kembali ambisi
Namun waktu tak pernah sudi tuk mengulang semua ritme manusia
Biarkan aku memulai, dengan caraku.