Mendorong si lemah sampai ke titik stagnasi
Sang superior menaikkan nada suara
Mendenging, lembar demi lembar berhamburan
"Perlahanlah" nyonya paruh baya nan bijaksana berkata
"Aku kan pemegang kunci kesuksesan"
Lalu mendesis bersama gerombolannya
Lahirlah
"Sang Empu di abad modern"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar